5 Tanda Anda Menderita Sindroma Metabolik
- Ainur Rosyidah
- Jan 14, 2022
- 4 min read

Apakah Anda atau orang sekitar memiliki keluhan seperti tekanan darah, kolesterol, gula darah dan trigliserida yang tinggi serta penumpukan lemak di perut? Anda perlu waspada apabila kelima keluhan tadi terjadi pada tubuh secara bersamaan, bisa jadi Anda mengalami tanda Sindroma Metabolik.
Kami akan membahas secara lengkap apa itu Sindroma Metabolik beserta tanda-tanda, gejala, dampak, pencegahan, dan penanganannya. Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami dan berhati-hati untuk tidak self-diagnosis serta melakukan berbagai cara penanganan sembarangan. Simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Sindroma Metabolik?
Metabolic Syndrome atau Sindroma Metabolik adalah sekelompok faktor risiko atau kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Mulai dari penyakit Jantung, Diabetes, Stroke, dan masalah kesehatan kronis lainnya. Istilah metabolik disini mengacu pada segala proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
Baik wanita maupun pria dapat mengalami permasalahan kesehatan ini. Umumnya Sindroma Metabolik paling banyak diderita oleh orang lanjut usia. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang usia produktif dan anak-anak bisa mengalami sindrom ini. Hal ini terjadi karena pola hidup, asupan makanan, dan riwayat penyakit keturunan.
Sindrom ini memiliki beberapa istilah medis lainnya seperti:
Dysmetabolic syndrome
Hypertruglyceridemic waist
Insulin resistance syndrome
Obesity syndrome
Syndrome X
Tanda Sindroma Metabolik
Sindroma Metabolik menjadi permasalahan kesehatan yang cukup serius. Adapun tanda Sindroma Metabolik yang wajib Anda ketahui, sebagai berikut:
1. Lingkar Pinggang Besar/ Lebar
Biasanya orang-orang yang memiliki bentuk fisik dengan lingkar pinggang besar identik dengan kecenderungan obesitas perut. Padahal belum tentu, lho!
Untuk membedakannya, orang yang masuk ke dalam kategori Sindroma Metabolik akan memiliki bentuk perut dan pinggang seperti buah apel. Ukuran lingkar pinggang untuk pria dan wanita yang termasuk kedalam kategori Sindroma Metabolik yaitu >102 cm pada pria dan >88 cm pada wanita.
2. Kadar Trigliserida Tinggi
Trigliserida merupakan sejenis lemak jahat yang biasa ditemukan dalam darah. Trigliserida berasal dari makanan seperti mentega, minyak goreng, dan daging berlemak. Makanan-makanan tersebut memiliki kandungan lemak yang nantinya akan dipecah lalu diubah menjadi energi.
Nah, untuk setiap lemak yang tidak diproses tubuh akan berubah menjadi senyawa trigliserida dan tersimpan dalam sel lemak tubuh. Apabila senyawa trigliserida dalam tubuh melebihi jumlah normal, maka akan berdampak pada peningkatan jumlah kadar trigliserida dalam darah. Umumnya, jumlah kadar trigliserida yang tinggi yaitu >150 mg/dL.
3. Kadar Kolesterol HDL Rendah
Secara umum, kolesterol HDL atau High Density Lipoprotein adalah kolesterol "baik" untuk tubuh. Kolesterol HDL berguna membantu mengurangi bahkan menghilangkan senyawa kolesterol jahat dari dalam arteri. Oleh karena itu Anda perlu waspada jika kadar HDL dalam darah kurang dari 40 mg/dL.
4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tanda Sindroma Metabolik selanjutnya adalah tekanan darah yang tinggi. Tekanan darah bisa berubah-ubah dalam 24 jam sehari. Fluktuasi dari tekanan darah disebabkan oleh banyak, yakni di antaranya rasa fisik yang tidak nyaman, emosi, atau pola makan. Seseorang dikatakan mengidap hipertensi apabila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih.
5. Kadar Gula Darah Puasa Tinggi
Gula darah puasa (GDP) adalah kadar gula darah tubuh pada saat puasa atau minimal tidak mengkonsumsi makanan selama 8 jam. Apabila Anda terakhir mengkonsumsi makanan lebih dari 8 jam yang lalu dan saat diperiksa ternyata GDP lebih dari sama dengan 126 mg/dL, maka kemungkinan Anda terkena Sindroma Metabolik. Selain itu, GDP yang tinggi menjadi risiko terbesar Anda dapat terkena Diabetes Melitus.
Gejala Sindroma Metabolik
Kelima tanda-tanda klinis di atas biasanya baru diketahui ketika seseorang melakukan medical check up. Nah, pada umumnya tanda-tanda Sindroma Metabolik juga dibarengi dengan gejala keluhan sesuai dari masing-masing kondisi kesehatan atau penyakit yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa di antaranya gejala yang dirasakan seperti:
Perut buncit
Sering merasa haus dan lapar
Sering buang air kecil dalam jumlah banyak
Badan mudah pegal dan nyeri
Sakit kepala
Gangguan nafas saat tidur
Dampak Sindroma Metabolik
Sindroma Metabolik dapat memicu penyakit kronis seperti Jantung Koroner, Serangan Jantung, Diabetes, Stroke, dan penyakit lainnya.
Ditemukan juga beberapa kasus penderita Sindroma Metabolik yang memiliki permasalahan pembekuan darah yang berlebih serta peningkatan tingkat peradangan sistemik (seluruh tubuh).
Para peneliti dunia juga terus mempelajari kondisi permasalahan tubuh yang sering terjadi pada penderita Sindroma Metabolik, seperti:
Perlemakan Hati, disebabkan oleh kadar trigliserida yang tinggi dan lemak lain.
Polycystic ovarian syndrome atau sindrom ovarium polikistik yang cenderung memicu pertumbuhan kista pada ovarium.
Batu empedu.
Gangguan pernapasan pada saat tidur, seperti sleep apnea.
Pencegahan Sindroma Metabolik
Pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak memperparah kondisi tubuh sebelum terdiagnosis penyakit. Anda dapat melakukan pencegahan dengan cara paling efektif, yaitu mengubah gaya hidup sehat dengan:
Rajin berolahraga minimal 30 menit 3-5 hari dalam seminggu
Menjaga berat badan ideal sesuai indeks massa tubuh (IMT).
Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah.
Mengurangi konsumsi makanan dengan garam berlebih dan lemak jenuh.
Berhenti merokok atau hindari asap rokok.
Di sisi lain Anda juga bisa melakukan pencegahan dengan melakukan tes darah dan pengecekan tekanan darah secara teratur. Pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu Anda mengetahui risiko Sindroma Metabolik dalam tubuh maupun penyakit lain.
Penanganan Sindroma Metabolik
Apabila Anda sudah terdiagnosis terkena Sindroma Metabolik, cara pengobatan yang mudah yaitu dengan melakukan pola hidup sehat seperti:
Melakukan pola makan sehat dengan perbanyak asupan serat seperti buah-buahan dan sayuran, unggas tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak atau bebas lemak, daging tanpa lemak, dan protein nabati.
Kurangi makanan olahan siap saji, makanan mengandung lemak jenuh dan lemak trans, daging merah, makanan dengan garam dan gula tambahan yang tinggi.
Rutin olahraga selama 150 menit per minggu dengan aktivitas fisik intensitas sedang. Bisa dengan berjalan kaki, jogging santai, dan mengikuti sesi olahraga singkat.
Turunkan berat badan agar sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Normal.
Konsumsi obat sesuai resep dokter jika diperlukan. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat sesuai diagnosis dan kondisi kesehatan pasien.
Yuk, Sadari Tanda Sindroma Metabolik Sejak Dini!
Permasalahan kesehatan di atas dapat memicu terjadinya Sindroma Metabolik yang berisiko mengancam nyawa, lho. Untuk itu jangan sampai Anda lengah dan menyepelekan permasalah kesehatan.
Menjaga asupan makanan dan biasakan pola hidup sehat menjadi kunci utama kesehatan. Jika Anda mengalami tanda atau gejala Sindroma Metabolik, dianjurkan untuk memeriksakan diri kepada dokter.
Masih ingin tahu lebih lanjut mengenai Sindroma Metabolik? Atau ingin konsultasi seputar pola diet dan hidup Anda selama ini? Yuk konsultasikan sekarang dengan Nutrition Coach kami!
Test