top of page
Search

Daun Sambiloto dapat Menurunkan Gula Darah, Mitos atau Fakta?



Anda tentu tidak asing dengan tanaman sambiloto. Masyarakat mengenal daun sambiloto sebagai penurun gula darah karena mengandung senyawa utama yang memiliki aktivitas antidiabetes. Oleh karena itu, banyak orang memanfaatkan air rebusan daun sambiloto untuk diminum dengan harapan menurunkan tekanan darah meskipun rasanya yang pahit. Namun, apakah benar bahwa daun sambiloto dapat menjadi penurun gula darah?


Kadar Gula Darah Normal

Gula darah merupakan gula atau glukosa yang terdapat dalam darah sehingga kadar gula darah menunjukkan banyaknya gula dalam darah. Kadar gula dalam darah harus dijaga supaya selalu berada dalam batas normal.


Kadar gula darah normal berkisar antara 70-100 mg/dL jika pengecekan dilakukan sebelum makan atau setelah puasa selama setidaknya 8 jam. Apabila kurang dari 126 mg/dL jika pengecekan dilakukan 2 jam setelah makan, dan kurang dari 200 mg/dL apabila pengecekan dilakukan sewaktu. Kadar gula darah dikategorikan tinggi jika lebih dari 200 mg/dL.


Kadar gula darah yang tinggi dengan jangka waktu yang lama dapat membahayakan kesehatan. Tingginya gula darah dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya Diabetes.


Setelah Diabetes muncul, biasanya akan timbul beragam kompilasi yang sangat mengganggu kesehatan seperti kerusakan saraf, penglihatan, hingga kerusakan ginjal dan sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh Anda supaya berada dalam batas normal.


Daun Sambiloto

Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman dan rempah-rempah. Ada banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selain itu, Anda pasti tidak jarang menemukan rempah yang memiliki khasiat sebagai obat seperti jahe, kunyit, dan lengkuas.


Beberapa tanaman seperti jahe, kunyit, kencur, lengkuas, temulawak, dan kayu manis merupakan tanaman obat yang populer yang dapat Anda temui. Namun, secara umum masih ada banyak tanaman lain yang tidak kalah berkhasiat, salah satunya adalah sambiloto.


Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang populer di Indonesia. Daunnya berwarna hijau dengan posisi saling berhadapan, berbentuk pedang, permukaannya rata, dan memiliki tepi daun yang halus.


Bunganya berwarna putih keunguan di mana bagian pangkal dan ujung bunga biasanya berbentuk lancip. Sementara tangkai daun sambiloto cenderung pendek. Tanaman ini memiliki rasa yang pahit dan tumbuh dengan baik di area yang panas.


Sambiloto mengandung senyawa berupa andrografolid, saponin, kalmegin, dan flavonoid. Andrografolid dan kalmegin inilah yang memberikan rasa pahit pada sambiloto.


Sementara flavonoid pada sambiloto berupa polymethoxyflavone andrographine, panicoline, alkane, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik, monometilwithin, dan apigenin-7,4-dimetil eter. Manfaat flavonoid sendiri dapat digunakan sebagai antiinflamasi, antioksidan, antipiretik, dan hepaprotektor.


Meskipun rasanya pahit, sambiloto kerap dijadikan jamu karena memiliki beragam khasiat seperti mengatasi flu, mencegah penyakit jantung, sakit tenggorokan, bronkitis, alergi, penyakit kuning, pneumonia, tuberkulosis, kusta, hingga mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit, virus, dan bakteri.


Kemampuan sambiloto mengobati beragam penyakit tidak terlepas dari kandungan senyawa kimia pada sambiloto.


Penelitian terkait Daun Sambiloto dapat Penurun Gula Darah

Salah satu cara yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menurunkan gula darah adalah dengan mengonsumsi tanaman obat, salah satunya adalah daun sambiloto. Meskipun rasanya pahit, banyak orang percaya bahwa mengonsumsi daun sambiloto berdampak baik untuk kesehatan. Namun, apakah ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa daun sambiloto dapat menurunkan gula darah?


Ada banyak penelitian yang menguji efektivitas sambiloto untuk menurunkan gula darah. Penelitian Krisnawati (2020) terhadap mencit jantan putih galur DDY menunjukkan bahwa kapsul sambiloto menurunkan kadar gula darah sehingga menunjukkan aktivitas antidiabetik.


Penelitian lain yang dilakukan oleh Aprilia dkk (2020) menggunakan ekstrak daun sambiloto yang dikombinasikan dengan ekstrak daun sirih terbukti menurunkan kadar gula darah pada mencit.


Haryono dan Orbayinah (2009) menguji pengaruh pemberian sambiloto pada tikus putih jantan strain Wistar yang terinduksi alloxan. Tikus tersebut diberi sambiloto setiap hari selama sepuluh hari.


Peneliti kemudian melakukan pengujian kadar glukosa dalam darah. Pemberian sambiloto terbukti menurunkan kadar gula dalam darah tikus putih jantan strain Wistar tersebut.


Sementara itu, Rosnaeni dkk (2010) mengombinasikan ekstrak daun sambiloto dengan etanol kemudian memberikannya pada mencit jantan Swiss Webster yang terinduksi alloxan.


Mereka hendak mengetahui pengaruh ekstrak tersebut terhadap kadar glukosa darah mencit. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa ekstrak daun sambiloto dan etanol mampu menurunkan kadar glukosa pada darah mencit.


Kapsul sambiloto dapat digunakan sebagai terapi tambahan penyandang Diabetes. Penelitian Yaman (2012) membuktikan bahwa pemberian kapsul sambiloto selama empat belas hari sebagai terapi tambahan pasien penyandang Diabetes terbukti menurunkan kadar glukosa dalam darah ketika pengecekan glukosa dilakukan dua jam setelah terapi menggunakan kapsul sambiloto.


Namun, peneliti ini menyarankan supaya dilakukan penelitian lain menggunakan jangka waktu penelitian yang lebih lama.


Kemampuan sambiloto untuk menurunkan kadar gula dalam darah tidak terlepas dari adanya andrografolid yang terkandung dalam tanaman sambiloto. Andrografolid memiliki kemampuan menurunkan aktivitas pembentukan gula atau glukosa dari senyawa non-karbohidrat, seperti asam laktat dan piruvat.


Oleh karena itu, kadar gula dalam darah dapat mengalami penurunan. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian medis yang membuktikan manfaat sambiloto bagi kesehatan manusia.


Meskipun banyak penelitian menunjukkan bahwa daun sambiloto terbukti menurunkan kadar gula darah pada mencit, tetapi belum banyak penelitian yang membuktikan efektivitas konsumsi daun sambiloto untuk mengobati Diabetes pada manusia.


Hanya saja terdapat kecenderungan bahwa daun sambiloto baik dikonsumsi untuk mencegah Diabetes karena dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.


Efek Samping Daun Sambiloto sebagai Penurun Gula Darah

Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi daun sambiloto secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan.


Beberapa efek samping konsumsi daun sambiloto adalah penurunan tekanan darah (Hipotensi), gangguan pencernaan, mual, muntah, muncul ruam, dan sakit kepala.


Belum tentu setiap orang akan merasakan efek samping ini, tetapi tidak ada salahnya apabila Anda berhati-hati dalam mengonsumsi daun sambiloto dan mempertimbangkan efek sampingnya.


Ketika memutuskan untuk mengonsumsi daun sambiloto, Anda harus berhati-hati jika sedang mengonsumsi obat Hipertensi, anti-koagulan, imunosupresan, dan anti-platelet. Senyawa pada sambiloto bisa berinteraksi dengan senyawa lain yang terkandung dalam obat-obatan.


Seseorang yang memiliki alergi/hipersensitivitas terhadap daun sambiloto, gangguan kantung empedu, gangguan peredaran darah, Hipotensi, dan ulkus duodenum juga tidak disarankan mengonsumsi daun sambiloto.


Namun pengujian terhadap hewan menunjukkan bahwa toksisitas ekstrak sambiloto sangat rendah. Selain itu, ekstrak sambiloto juga terbukti aman bagi fungsi orang-organ vital pada hewan uji.


Oleh karena itu, seandainya Anda hendak mengonsumsi daun sambiloto sebagai penurun kadar gula darah. Disarankan lebih baik apabila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terlebih jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus. Atau ingin konsultasi lebih lanjut dengan kami? Yuk konsultasikan sekarang dengan Nutrition Coach kami!


11 views2 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page