top of page
Search

Minuman Kekinian Meningkatkan Risiko Diabetes, Benarkah?



Minuman kekinian saat ini memiliki beragam jenis dan menggugah selera, sebut saja es kopi susu gula aren, boba drink, bubble drink, thai tea latte, dan lain sebagainya. Ditambah, layanan pesan antar online dan tawaran potongan harga yang membuat Anda semakin mudah menikmatinya.


Minuman kekinian memiliki cita rasa baru dan kandungan gula yang cukup tinggi sehingga menimbulkan rasa candu pada konsumennya. Namun jika dikonsumsi berlebihan, ternyata minuman kekinian dapat meningkatkan risiko Diabetes. Mengapa demikian? Temukan jawabannya di artikel ini.


Apa itu Diabetes?

Berdasarkan Data IDF Diabetes Atlas 9th Edition 2019, sekitar 463 juta orang di kisaran usia 20-79 tahun, hidup dengan menderita Diabetes. Angka tersebut diperkirakan naik pada tahun 2045 menjadi 700 juta orang. Data yang sama juga membuktikan bahwa 1 dari 5 orang berusia lebih dari 65 tahun menderita Diabetes.

Diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat penurunan fungsi hormon insulin yang dikeluarkan oleh pankreas sehingga kerja hormon insulin dalam memasukkan glukosa dari dalam darah ke dalam sel tidak optimal. Insulin merupakan hormon yang mengatur kadar gula di dalam tubuh, sehingga gangguan fungsi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.


Penyakit Diabetes yang tidak mendapatkan penanganan serius, dapat menyebabkan risiko penyakit lain yang lebih serius, mulai dari Penyakit Jantung, Ginjal, Gangguan Penglihatan, hingga Stroke.


Minuman kekinian dapat meningkatkan risiko Diabetes apabila dikonsumsi secara berlebihan karena kandungan gula yang tinggi di dalamnya. Beberapa riset menemukan bahwa orang-orang yang biasa mengkonsumsi minuman manis memiliki risiko 25% lebih tinggi untuk mengidap Diabetes Tipe 2. Ditemukan juga bahwa mengkonsumsi satu gelas minuman manis perhari dapat meningkatkan risiko mengidap Diabetes sebesar 13%. Selain itu, negara-negara dengan tingkat konsumsi gula sederhana yang tinggi memiliki angka kejadian Diabetes Tipe 2 yang tinggi.


Banyak peneliti percaya bahwa gula sederhana meningkatkan risiko Diabetes, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Makanan dan minuman tinggi gula sederhana dapat meningkatkan risiko Diabetes secara langsung oleh karena fruktosa dapat menunjang terjadinya perlemakan hati, peradangan, dan resistensi hormon insulin. Hal-hal tersebut memicu terjadinya produksi hormon insulin yang tidak normal oleh pankreas, sehingga risiko Diabetes Tipe 2 meningkat.


Mengkonsumsi banyak gula sederhana juga secara tidak langsung meningkatkan risiko Diabetes melalui peningkatan berat badan dan kadar lemak di dalam tubuh - dua hal yang merupakan faktor penting dalam terjadinya Diabetes pada seseorang.


Waspadai 3 Tanda Gula Darah Tinggi

Sebelum didiagnosis Diabetes oleh dokter, Anda dapat mewaspadai beberapa hal yang menandakan kelebihan gula darah. Terutama jika Anda menyadari pola hidup apabila sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis.


Tingginya kadar gula darah apabila dibiarkan berlarut-larut, dapat mengarah pada Diabetes, kerusakan pembuluh darah, dan syaraf.


Kadar gula darah orang dewasa normal yaitu 70-126 mg/dL pada saat puasa dan kurang dari 200 mg/dL setelah makan. Sementara kadar gula darah penderita Diabetes kerap meningkat secara tajam karena pola makan tidak terkontrol ataupun tidak mengkonsumsi obat penurun glukosa secara rutin.


Kenaikan gula darah juga dapat terjadi karena aktivitas fisik yang kurang, stres, infeksi, dan konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak.


Ada baiknya Anda mengetahui tanda kelebihan gula darah karena kondisi ini dapat terjadi juga pada orang sehat, bukan hanya pengidap Diabetes.


Beberapa tanda kelebihan gula darah, yaitu:


1. Kelaparan

Kadar gula darah yang rendah, dapat menyebabkan nafsu makan seseorang meningkat. Namun, begitu juga dengan kadar gula darah yang tinggi. Siklus kelaparan yang tidak normal, dapat menjadi salah satu tanda kelebihan gula darah.


Kondisi tersebut dikarenakan tubuh sedang berusaha mengembalikan kadar gula darah ke jumlah yang normal. Anda akan sulit merasa kenyang ketika kadar gula darahnya belum mencapai level normal.


2. Gerak Tubuh Melamban

Tanda yang kedua, yaitu gerak tubuh melamban. Lonjakan insulin karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat menyebabkan energi Anda kurang stabil. Selain itu, produksi insulin yang terlalu banyak, bapat membuat pankreas bekerja ekstra dan memicu risiko Diabetes.


Ketika tubuh Anda mengonsumsi gula dalam jumlah banyak, kadar gula darah semakin tinggi dan terjadi pasang surut energi.


3. Masalah Kulit

Berbagai masalah kulit dapat muncul ketika kadar gula darah dalam tubuh meningkat. Sebagian orang memiliki tingkat sensitivitas berbeda-beda terhadap lonjakan hormon insulin sehingga muncul masalah kulit. Salah satunya, adalah tumbuhnya jerawat.


Gejala dan Efek Lainnya

Selain ketiga tanda yang telah dipaparkan, cara yang paling tepat untuk mengetahui secara pasti kandungan gula darah, yaitu dengan cek laboratorium. Tingginya gula darah dalam tubuh juga dapat menimbulkan gangguan fisik, antara lain:

  • Mudah lelah dan mengantuk

  • Sering haus

  • Kulit terasa gatal dan kering

  • Berat badan menurun

  • Penglihatan menjadi kurang jelas

  • Semakin sering buang air kecil, terutama malam hari

  • Berat badan menurun, tetapi nafsu makan meningkat

  • Kesulitan konsentrasi

  • Sakit kepala

Anda harus mewaspadai beberapa kondisi di atas. Meski begitu, pada beberapa kasus, tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat menimbulkan gejala lain seperti:

  • Infeksi kulit dan kelamin

  • Kerusakan syaraf terutama pada kaki

  • Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit

  • Luka yang sulit sembuh

Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita Diabetes, sebaiknya atur pola makan karena Anda memiliki risiko Diabetes yang lebih tinggi daripada orang lain yang tidak memiliki riwayat Diabetes keluarga.


Mengapa Minuman Kekinian Meningkatkan Risiko Diabetes?

Sebuah penelitian yang di komisi oleh Channel News Asia mencatat kandungan gula yang terdapat pada varian minuman kekinian, Brown Sugar Boba Milk Tea, yaitu 92,5 gram. Kandungan gula tersebut hampir sama dengan 22 sendok teh gula.


Tingginya kandungan gula tambahan tersebut, melebihi standar yang ditetapkan pada Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.


Peraturan tersebut membatasi konsumsi gula tambahan harian, yaitu 50 gram per orang. Jumlah itu kurang lebih sama dengan 12 sendok teh gula. Oleh karena itu, minuman kekinian meningkatkan risiko Diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan.


3 Minuman Kekinian yang Tinggi Kandungan Gula

Selain Brown Sugar Boba Milk Tea, 3 minuman kekinian yang populer ini memiliki kandungan gula yang tergolong tinggi, yaitu:


1. Teh Manis Kekinian

Teh manis menjadi salah satu minuman favorit bagi berbagai kalangan, bahkan menjadi kebiasaan. Mulai dari teman camilan ringan atau penutup setelah makan makanan pokok.


Sayangnya, konsumsi teh manis ini dapat menjadi berbahaya karena meningkatkan kadar gula darah. Apalagi, bahan campuran atau perisa lainnya yang sering digunakan.


2. Kopi Susu

Es kopi susu kekinian menjadi primadona di kalangan anak-anak muda. Rasanya belum lengkap jika pagi hari belum dimulai dengan kopi susu atau untuk sekedar nongkrong di coffee shop.


Namun, segelas kopi susu ini bisa mengandung susu full cream, krimer tambahan, hingga gula aren dan sirup pemanis, yang tentunya tinggi kandungan gula. Kopi susu kekinian juga mengandung kalori yang tinggi.


3. Minuman Bersoda

Minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi. Sekaleng minuman bersoda dapat mengandung 37 gram gula yang lebih cepat dicerna oleh tubuh. Terlalu banyak konsumsi gula tambahan, juga dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin dan meningkatkan risiko Diabetes.


Kesimpulan

Minuman kekinian meningkatkan risiko Diabetes jika Anda mengkonsumsinya secara berlebihan. Lebih baik mencegah daripada mengobati Diabetes. Maka dari itu, perlu diingat untuk mengontrol asupan gula setiap harinya. Yuk, jaga pola makan dan minum kita mulai dari sekarang!

Ingin tahu lebih banyak mengenai Diabetes? Atau ingin tahu saran pola diet dan hidup sehat dari Nutrition Coach kami? Yuk konsultasi gratis sekarang!



1 Comment


Guest
Mar 05, 2022

Bener sekali kak, minuman kekinian cenderung manis berlebihan daripada yang kita bikin sendiri dirumah, saya juga mulai mengurangi jajan minuman kekinian di luar untuk sekedar menjaga kesehatan sebab ada keturunan memiliki kadar gula tinggi dari kedua orang tua juga.

Like
Post: Blog2_Post

We strive to be more than just a healthy catering service because we believe that food is medicine.

Inquiries:

0812-9366-3525

©2020 by Yumn! Healthy Eats. Proudly created with Wix.com

bottom of page